Jangan Berlebihan Saat Bercanda
MESKIPUN gurauan itu penting dan sangat kita butuhkan karena dapat menghibur dan kita pun memiliki kecenderungan untuk lebih menyukai pribadi-pribadi yang penuh humor, akan tetapi perlu untuk kita perhatikan bahwa bercanda itu jangan berlebihan hingga melebihi porsinya.
Tidak bisa dipungkiri, setiap manusia pasti butuh hiburan. Dalam hal ini manusia pasti kepingin tersenyum dan tertawa, dan disaat-saat tertentu kita memang membutuhkan suasana rileks dan santai untuk mengendorkan urat syaraf, menghilangkan rasa pegal dan capek sehabis bekerja. Diharapkan setelah itu badan kembali segar, mental stabil, semangat bekerja tumbuh kembali, sehingga produktifitas semakin meningkat. Sesekali kita memang membutuhkan guyuran humor yang atraktif, tapi mari kita lihat satu sisi yang lain, karena humor itu ibarat dua sisi pada kepingan uang logam yang tidak bisa kita pisahkan.
Adapun mengenai tertawa yang bisa menyebabkan hilangnya kewibawaan, adalah tertawa yang bisa menimbulkan dendam dan dengki, yang ujung-ujungnya terjadi perpecahan, termasuk dalam menjalani kehidupan berkeluarga, yang namanya "bumbu" humor itu harus ada, tapi ingat jangan berlebihan, karena toh ada kasus, dimana kata ‘cerai’ tidak luput menjadi bahan candaan, ada seorang teman yang suka bercanda kepada istrinya, tapi kadang suka kelewatan. Saat Ia memberikan uang belanja untuk satu bulan kepada istrinya, dia berkata, Mah.. ini uang belanja untuk bulan ini, nanti kalau kurang cari aja suami yang lebih kaya. Istrinya pun kesal… kenapaa… ga suka.. kalau ga suka ya cerai aja.. gampang kan??? Hehe Bercanda seperti ini berbuah bencana, ini yang sering orang katakan "Mulutmu Harimaumu". So don't try in your home and keep away from children !!
Sebelumnya, meluruskan kembali, tujuan bercanda adalah menghilangkan kepenatan, rasa bosan dan lesu, serta menyegarkan suasana agar tidak terasa garing dan kering. Sehingga kita bisa memperoleh semangat baru dalam melakukan hal-hal yang bermanfaat
Seharusnya etika dasar didalam bergurau tidak mengesampingkan nilai-nilai kebenaran dan tidak mengatakan sesuatu kecuali benar. Sementara kebanyakan orang tidak mampu melakukan hal tersebut. Karena jika mereka sudah tertawa maka mereka bisa tertawa terbahak-bahak dan mereka memilki tujuan tertentu, dan dengan cara apapun mereka berusaha agar orang lain juga ikut tertawa, artinya tertawa yang "ramah lingkungan" dan jauh menyinggung orang lain , kalo saat ini orang yang bercanda pasti ujung-ujungnya melukai orang lain
Semua becanda memang ada sebuah batasannya tentunya pada saat yang tepat dan dalam kondisi lawan bicara dalam keadaan tepat pula, dikarenakan tidak semua orang suka becanda dan juga tidak semua orang akan suka dengan becandaan kita walaupun kita becanda hanya sekedarnya. tinggal dimana kita dapat menempatkan becanda itu sendiri. persahabatan dan kesenangan dalam berteman ya… salah satunya adalah dengan becanda. karena dengan becanda bisa juga kita bisa menambah keakraban dalam berteman. so… nikmatilah becanda dengan segala persoalan yang ada, karena becanda bisa membuat kita merasa releks. tinggal gimana pendapat anda tentang becanda yang bisa menyenangkan baik hati kita maupun orang lain.
Jangan bercanda dengan orang yang tidak suka bercanda. atau lagi tidak pengen bercanda misalnya : bercanda dengan orang sakit gigi Terkadang ada orang yang bercanda dengan seseorang yang tidak suka bercanda, atau tidak suka dengan canda orang tersebut. Hal itu akan menimbulkan akibat buruk. Oleh karena itu, lihatlah dengan siapa kita hendak bercanda, artinya anda lebih baik bercanda dengan orang-orang yang membutuhkannya.
Jangan bercanda dalam perkara-perkara yang serius. Seperti dalam majelis penguasa, majelis ilmu, majelis hakim (pengadilan), ketika memberikan persaksian dan lain sebagainya. melecehkan sekelompok orang tertentu. Misalnya bercanda dengan melecehkan penduduk daerah tertentu, atau profesi tertentu, bahasa tertentu dan lain sebagainya, yang perbuatan ini sangat dilarang, canda yang berisi tuduhan dan fitnah terhadap orang lain. Sebagian orang bercanda dengan temannya lalu mencela, memfitnahnya, atau menyifatinya dengan perbuatan yang keji untuk membuat orang lain tertawa..
Kita senang melihat orang lain tertawa dengan kelucuan yang kita buat, padahal kelucuan dan candaan kita penuh dengan kedustaan, Jadi intinya kita di perbolehkan bercanda, asalkan dalam canda itu tidak ada kedustaan sehingga membuat orang yang mendengarkannya tertawa
Secara garis besar, bercanda boleh-boleh saja, karena larangan tertawa secara tertulis memang belum ada, tapi....ada tapinya bercanda harus jujur, tidak di penuhi dengan kebohongan, bercanda tidak boleh keterlaluan apa lagi sampai tertawa terbahak-bahak, (sampe gigi taringnya kelihatan…) karena itu akan mematikan hati n cenderung tidak manusiawi, apalagi sampai memojokkan seseorang, mengumbar aibnya yang membuat dia malu, siapa tahu sebelumnya dia punya masalah, punya problem yang serem, setelah ketemu kita dan bercanda, orang tersebut jadi tersenyum, merasa terhibur. Yang tadinya punya utang banyak, ketemu kita dan bercanda akhirnya lupa….(lupa bayar…. Hehe)
Banyak tertawa dan terus-terusan bercanda bisa mengeraskan hati, menghilangkan kewibawaan, merendahkan martabat dan bisa membuat seseorang menjadi bahan ejekan dan tertawaan bagi orang lain. Sebagaimana canda tawa juga bisa menjatuhkan seseorang dalam tindakan yang salah dan banyak kekeliruan. Oleh karena itu, sebaiknya kita waspada dengan kebiasaan bergurau dan supaya tidak berlebihan dalam menikmati hiburan dan humor.
Komentar
Posting Komentar