Serba serbi

Serba Serbi Kepribadian

 

 1. Pahami Pribadi Anda… Dalam memahami sesuatu tentulah butuh adanya data-data. Sebab dari situlah kita bisa melakukan sesuatu dari apa yang kita akan lakukan. Semakin kita banyak memiliki perbendaharaan data, semakin kita bisa bekerja. Dan semakin akurat data yang kita peroleh akan semakin sempurna pekerjaan kita. Termasuk dalam hal ini adalah memahami kepribadian kita sendiri yang mungkin akan terasa lebih sulit dibandingkan memahami kepribadian orang lain. Ada peperangan dalam diri kita. Terkadang kita belum bisa mengenal diri kita. Di sinilah sebenarnya kekalahan kita. Kita masih kalah oleh diri kita. Kita masih dikendalikan oleh ego (nafsu) kita. Mengapa? Salah satunya adalah karena kita kurang bisa mengenali data-data kepribadian kita. Bahkan bisa dibilang kita cuek dengan diri kita. Setidaknya ada 4 tipe kepribadian yang sudah dan banyak digunakan oleh psikolog sampai sekarang ini untuk mengelompokkan berbagai tipe kepribadian. Tipe-tipe tersebut adalah Kholeris, Sanguinis, Melankolis dan Plegmatis. a. Kholeris Secara garis besar tipe kholeris ini memiliki kekhasan sifat seperti: memiliki bakat untuk jadi pemimpin, senang berprestasi dan organisatoris, memiliki orientasi hidup pada tujuan, aktif dan dinamis, punya kemauan keras dan tidak mudah putus asa, tegar, tidak cengeng terhadap situasi, emosi tenang, bebas dan mandiri. Dalam bekerja, disiplin, perfeksionis, tapi suka mencari pemecahan secara praktis, sigap bertindak, mau melakukan tugas yang sulit dan suka tantangan serta bisa mendelegasikan pekerjaan dan mau bekerja untuk kegiatan kelompok. Namun perlu juga diketahui titik lemah dari tipe ini: Orang bertipe koleris terlalu bersemangat, suka memerintah dan tidak sabaran, keras kepala dan kaku. Menyukai kontroversi dan pertengkaran, tidak mau menyerah kalau kalah. Tidak simpatik/kurang peka terhadap perasaan orang lain. Suka merasa benar sendiri. Mendominasi orang lain Dalam bekerja, termasuk pecandu kerja, menuntut loyalitas dan penghargaan bawahan. Bisa kasar atau taktis. Mengharapkan pengakuan atas prestasinya b. Sanguinis Kepribadian yang menyenangkan, ceria, supel, suka bicara dan bercerita. Punya selera humor yang baik. Emosional dan demonstratif. Antusias dan ekspresif, optimis, penuh rasa ingin tahu. Berhati tulus, tidak menyimpan dendam dan cepat meminta maaf. Menyukai kegiatan spontan. Dalam bekerja, mengajukan diri secara sukarela untuk bekerja, mengilhami orang lain untuk bergabung dan dapat mempesona orang lain untuk bekerja. Titik lemahnya terletak pada: Mendominasi percakapan dan suka membesar-besarkan, egoistis, suka mengeluh, kekanak-kanakan, tidak pernah dewasa. Mudah marah/emosional. Sensitif terhadap yang dikatakan orang tentang dirinya. Melupakan kewajiban. Keyakinan cepat luntur, tidak disiplin, mudah teralihkan perhatiannya. Benci sendirian. Tidak tetap/mudah berubah dan pelupa. Pandai berdalih. Suka mencari perhatian, sorotan dan kasih sayang, dukungan dan penerimaan orang di sekelilingnya. Memutuskan dengan perasaan. c. Melankolis Perfeksionis, standar tinggi. Cenderung diam dan pemikir sehingga membutuhkan ruang dan ketenangan supaya bisa berpikir dan melakukan sesuatu. Serius dan bertujuan. Analitis. Berbakat dan kreatif. Berfilsafat dan puitis. Bijaksana, Idealis. Menghargai keindahan. Sensitif kepada orang lain. Berteman dengan hati-hati. Puas ada di belakang layar. Menghindari perhatian. Setia dan mengabdi. Mau mendengarkan keluhan dan mudah terharu. Dalam bekerja: suka keteraturan. Serba tertib dan hati-hati. Rapi dalam perencanaan, hemat. Titik lemahnya terletak pada: Mengingat yang negatif dan menikmati sakit hati. Citra diri rendah dan merendahkan diri sendiri. Standar suka terlalu tinggi. Sangat memerlukan persetujuan. Mementingkan diri sendiri. Terlalu instropektif. Tertekan karena ketidaksempurnaan. Tidak aman secara sosial. Menarik diri dan menjauh. Suka mengkritik orang lain. Tidak menyukai yang menentang. Mencurigai orang lain, pendendam. Tidak mudah memaafkan dan penuh kontradiksi. Dalam kerjaan : suka memilih pekerjaan sulit. suka ragu-ragu dan melewatkan banyak waktu. d. Plegmatis Kadang tipe ini dipandang sebagai orang yang lamban. Sebenarnya bukan karena ia kurang cerdas, tapi justru karena ia lebih cerdas dari yang lain. Mudah bergaul dan santai. Mudah diajak rukun dan menyenangkan. Tenang, teguh, sabar dan seimbang. Hidup konsisten. Tidak banyak cakap tetapi bijaksana. Simpatik dan baik hati. Menyembunyikan emosi. Hidupnya penuh tujuan. Tidak suka mempersoalkan hal sepele. Punya banyak akal dan bisa mengucapkan kata-kata yang tepat di saat yang tepat. Pendengar yang baik, memiliki rasa humor yang tajam. Suka mengawasi orang lain. Berbelas kasihan dan peduli. Dalam bekerja: cakap dan mantap, dapat menengahi masalah. Menghindari pertikaian. Menemukan cara yang mudah. Baik dibawah tekanan. Mempunyai titik lemah pada: Terlalu pemalu dan tidak banyak bicara. Tidak suka keramaian. Suka takut dan kawatir. Mementingkan diri sendiri dan suka merasa benar sendiri. Tidak antusias. Suka menilai orang lain. Suka menunda-nunda sesuatu. Kurang disiplin dan motivasi diri. Malas dan tidak peduli. Membuat orang lain merosot semangatnya. Lebih suka menonton. Tidak suka tantangan/resiko. Terlalu suka kompromi. Perlu waktu untuk menerima perubahan. Tidak suka didesak-desak. Nah, kenali pribadi Anda! Seperti itukah Anda? Dan yang terpenting Anda juga harus tahu akan kelemahan-kelemahannya. Yah… apapun hasil pengamatan Anda, yang terpenting dengan mengetahui tipe kepribadian ini, kita dapat lebih mengembangkan kekuatan pribadi kita dan berusaha mengurangi kelemahannya, sekalian intropeksi juga. 2. Kepribadian2 yang Dikagumi Orang • Penampilan fisik seseorang sangat berarti bagi orang lain. Seseorang mungkin saja tidak tampan atau tidak cantik tetapi dia dapat berpenampilan serasi dari segi pakaian. Detail-detail kebersihan dan kerapian pakaian secara performa akan banyak mempengaruhi orang lain dalam memandang. • Seorang pria yang bisa menjaga ucapannya karena dari sinilah awal mula orang bisa mempercayai. Timbulnya kepercayaan karena ucapan yang terjaga. • Menjaga sopan santun adalah akan melahirkan suatu citra tersendiri yang membuat orang tertarik dan respek terhadapnya. • Ceria dan menyenangkan dengan memiliki sense of humor akan menjadi point tersendiri yaitu bisa membantu mengatasi problem-problem berat dalam hidup dan ketika dalam bergaul, orang lain akan betah bersamanya. Rasa humor juga merupakan teman setia bagi seseorang sepanjang waktu. • Seseorang dikatakan punya semangat hidup karena ia memiliki ambisi. • Seseorang yang memiliki intelegensi akan lebih diperhitungkan oleh orang lain. • Bisa bekerjasama secara kooperatif dalam team. • Memiliki harga diri dan kehormatan yang bisa dipertanggungjawabkan. • Kejujuran dan kelurusan hati dalam arti tidak senang memutarbalikkan fakta terhadap masalah-masalah yang kecil sekalipun. • Bersikap sportif. Tidak curang itu karakter orang yang sportif sehingga seorang penonton tidak menjadi emosional. • Memiliki kecakapan dalam berbahasa. Baik secara lokal maupun internasional. Dalam hal ini penguasaan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional sudah bisa dikuasai dengan baik. • Penuh perenungan dan pertimbangan terhadap orang lain. • Bisa menjaga kesehatan dengan baik. • Penampilan fisik dan pembawaan yang baik. • Berkemampuan dalam berdiplomasi yang baik. • Konsisten dalam menjalani hidup. • Bukan seorang pengangguran. Ia sudah memiliki pekerjaan untuk kebutuhan hidup (bisa mencari nafkah) • Dermawan. Karena tidak seorangpun yang menyukai orang kikir. • Memiliki moralitas yang baik, tidak seronok dan jorok. • Positif thinking. Orang senang melontarkan guyonan kotor alam selalu dianggap bodoh dan naif di depan umum. • Berwawasan luas. Seorang yang berwawasan luas selalu berpikir tidak picik dan tidak merasa sok suci. • Adaptatif. Seseorang akan lebih dikagumi orang karena selalu bisa menyesuaikan diri dalam lingkungan sesulit apapun. • Berbudaya dan beradab. Anda biasanya dapat mengatakan jenis keluarga yang bagaimanakah asal seorang dengan cara melihat dia bertindak. • Berpendidikan. Pengetahuan bisa diperoleh dari mana saja, tidak harus dari sekolah, maupun perguruan tinggi tapi juga bisa secara otodidak (belajar sendiri). • Berwibawa • Memiliki cita-cita tingga • Menghargai akan hal-hal sakral • Alamiah – tidak dibuat-buat. Bukan seorang plagiator. • Cerdik. Mengucapkan kata yang tepat pada saat yang tepat itu penting dalam kepribadian. • Loyalitas terhadap pasangan. • Hemat dalam pengeluaran, tidak jor-joran. • Selalu on time dalam setiap acara atau kegiatan. Perlu diperhatikan juga bahwa bagaimana reaksi seorang pria terhadap kualifikasi seorang wanita : - Kerapian itu perlu untuk mendapat perhatian pada awal-awal perkenalan.” - Kesan yang diberikan oleh seorang gadis yang tidak rapi adalah bahwa kemungkinan dia sembrono juga dalam hal makan atau olahraga. Kesan ini berkali-kali salah tetapi tetap saja muncul. - Saya mengagumi pemahaman gadis terhadap status finansial seorang pria sehingga mencegah dirinya dari ajakan cowok ke tempat-tempat mahal. - Seorang wanita sebaiknya memiliki rasa bangga diri dalam kadar tertentu dan sebaiknya dia tetap berhati-hati dalam hal pergaulan yang dia jalin dan tempat-tempat yang dia kunjungi. - Gadis-gadis cerewet biasaya dibenci pria. - Di antara sifat-sifat yang paling saya kagumi dari wanita adalah kejujuran. Say amenyukai wanita yang tidak akan mudah diperdaya oleh cowok. - Seorang gadis sebaiknya bersikap dapat bersepakat dan tidak selalu membantah. - Saya menyukai gadis yang tampil dengan make up sederhana. - Kecantikan dan sosok yang bagus bukanlah segala-galanya, tetapi tidak dapat diremehkan pula. Selain daripada itu ada 41 sifat-sifat paling penting yang secara pasti menjadikan sebagian besar orang menyukai kita: 1) Selalu menepati apa yang telah diucapkan akan dilakukan 2) Keluarlah dari ego untuk membantu orang lain 3) Jangan pamer pengetahuan 4) Jangan membiarkan diri merasa lebih hebat dari teman-teman dan hati-hatilah kalau orang mendapatkan kesan dari perbuatan tersebut. 5) Jangan mengejek orang yang telah melakukan hal yang tidak menyenangkan. 6) Jangan terlalu melebih-lebihkan ucapan. 7) Jangan menertawakan orang lain secara sembunyi-sembunyi 8) Jangan bersikap kasar 9) Jangan terlalu mendominasi. 10) Menjaga penampilan tetap rapi & necis 11) Hindari sikap congkak dan meremehkan 12) Jangan menertawakan kesalahan orang lain 13) Jangan bersikap kasar terhadap lawan jenis 14) Jangan cenderung mencari-cari kesalahan orang lain. 15) Jangan mengoreksi kesalahan orang lain. 16) Jangan melempar guyonan dengan menyinggung perasaan orang yang mendengar. 17) Jangan mencoba bersikeras diri. 18) Jangan kehilangan kesabaran. 19) Jangan mengambil inisiatif dalam sebuah perdebatan. 20) Keep smiling 21) Jangan terus-menerus dalam berbicara 22) Jangan sok ikut campur urusan orang 23) Jangan mengakhiri pembicaraan dengan melontarkan pertanyaan. 24) Jangan merepotkan orang lain. 25) Jangan kehilangan kesabaran terhadap ide-ide modern 26) Jangan memuji-muji secara berlebihan. 27) Jangan membicarakan persoalan pribadi sendiri kepada orang lain. 28) Jangan menyebarkan gosip 29) Jangan merasa besar diri. 30) Bersinarlah untuk ceria 31) Bersemangatlah 32) Hati-hatilah dalam mengucapkan kata-kata, jangan sampai salah. 33) Jangan curigaan terhadap orang yang melakukan sesuatu pada kita. 34) Jangan malas 35) Jangan meminjam barang-barang 36) Jangan sok tahu dengan kewajiban moral orang lain yang harus dijalankan. 37) Jangan menceramahi orang lain tentang apa yang benar dan salah. 38) Jangan coba-coba memaksa orang lain percaya seperti yang kita percayai. 39) Jangan bersikap radikal politis 40) Pelan dan tertata lah dalam berbicara 41) Jangan terlalu keras tertawa. Perlu diingat! • Apakah Anda terbebas dari kebiasaan menggosip yang telah Anda lakukan hari ini. • Bagaimana Anda tahu bahwa Anda terbebas dari mulut berbau? • Apakah Anda telah menyisir rambut Anda 50 kali hari ini. • Apakah Anda mengenakan hem, blus, atau baju bersih sekarang? 3. Langkah Praktis Meningkatkan Kepribadian. • Realisasi terhadap perlunya peningkatan diri. Langkah tersebut selalu menjadi langkah pertama menuju ke arah yang benar ketika siapapun orangnya berketetapan hati untuk meningkatkan diri. Orang yang menganggap dirinya sudah sempurna tidak pernah mengambil langkah pertama ini. Realisasinya tidak pernah mucnul. Orang yang sempurna memperlakukan dirinya sendiri dalam persta pencibiran intelektual untuk melihat bagaimana “orang lain” dapat ditingkatkan. Seharusnya orang menyadari bahwa terdapat banyak ruang bagi peningkatan diri. Yang terpenting adalah menyadari bahwa peningkatan diri itu perlu. Jangan sampai perlunya meningkatkan diri hanya karena menganggap perubahan itu perlu. Kesalahan kepribadian tidak pernah benar-benar mendapat perhatian dirinya. Memang benar-benar sulit bagi kita untuk menyadari perilaku-perilaku kecil, isyarat-isyarat kebiasaan, kedutan dan kejang-kejang kecil akibat cemas, ekspresi manja, dan hal-hal lain yang serupa, yang tumbuh perlahan-lahan pada kita dan menetap. Seorang guru menarik-narik dasinya, satunya lagi melirik jam tangan, lainnya lagi menggerakkan kedua tangannnya terus-menerus dan tanpa arah. Satu orang mungkin saja menari daun telinganya, satunya lagi menghirup udara dengan bunyi mendesis melalui gigi-gigi depannya sedangkan satunya lagi mengigit-gigit kukunya. Lebih baik mengatakan, “Kepribadianku memang memerlukan peningkatan. Nah, dalam berapa banyak hal peningkatan diri itu diperlukan? Sebaiknya darimana saya memulai?” daripada mengatkaan, “Apakah kepribadianku membutuhkan peningkatan?” • Motivasi, keinginan kuat untuk meningkatkan diri Dunia ini penuh dengan orang-orang yang menyeret langkah berat dalam pekerjaan merek adauh di bawah kemampuan asli hanya mereka terlalu malu, terlalu merasa yakin bahwa mereka menderita “kompleks inferioritas” yang sukar disembuhkan, terlalu takut, terlalu apatis untuk mengembangkan kekuatan mereka yang tersembunyi. Peningkatan diri juga melibatkan sikap memegang teguh cita-cita dalam jangka waktu panjang, meliputi pembebasan dari kebiasaan lama dan mengembangkan kebiasaan baru. TerkadanG juga melibatkan perubahan revolusioner dalam cara-cara berpikir dan bertindak yang telah mapan. Motivasi yang kuat pada awal-awalnya seringkali meredup seiring berjalannya waktu. Pencapaian peningkatan kecil berfungsi sebagai insentif untuk memacu menuju perubahan berikutnya. Selalu lebih baik untuk mencapai serangkaian prestasi kecil, yang dapat dicapai serangkaian prestasi kecil, yang dapat dicapai secara berkesinambungan, daripada memasang satu target besar yang munkgin saja tampak tidak dapat dicapai dalam waktu yang pendek, ketika antusiasme telah memudar. Motivasi manusia merupakan masalah rumit dan kadang-kadang berupa teka-teki yang memusingkan. Kita bertindak bersumber daribanyak motif, sebagian kelihatan bersumber dari banyak motif, sebagian kelihatan alamai, atau keturunan, dan sebagiannya lagi diperoleh atau dipelajari. Terdapat banyak cara untuk mengelompokkan motif dan bayak daftar motif yang berbeda-beda. Saya belum pernah melihat daftar yang saya anggap sempurna dan tuntas. Motif dapat juga dimanfaatkan dalam program peningkatan diri. Perlu menyatupadukan sebanyak-banyak motif berikut rencana pengembangan kepribadian sehingga dapat mencakup hampir semua motif universal, yaitu ketidaksukaan melakukan sesuatu yang memang tidak perlu dilakukan. Ada bebearapa hal yang harus dilakukan untuk menjaga gerak menuju kepribadian yang lebih baik: 1. Hasrat untuk tampil memikat terhadap lawan jenis. Kita suka apabila lawan jenis mengagumi, memandang, mencari-cari, dan secara umum, terpikat oleh kita. Ini adalah salah satu motif terkuat yang kita miliki. Sehingga motif dapat digunakan untuk menopang program peningkatan kepribadian. Jadi, bagi siapapun yang meningkatkan kepribadiannya akan secara alami menjadi semakin memikat di mata lawan jenis dari pada sebelumnya. 2. Hasrat untuk penerimaan publik. Kita ingin dipandang baik, dan semua orang dari kedua jenis dan segala umur mau menerima kita. Diterima secara publik itu mutlak dibutuhkan manusia. Karena salah satu hal terburuk yang dapat menimpa seseorang adalah ketika seseorang dikucilkan. Kita hampir akan melakukan apapun untuk membuat orang lain menerima kita. Cobalah untuk memikirkan berapa kali kita telah melakukan sesuatu atau tidak lagi melakukan sesuatu, karena alasan “apa yang mungkin dipikirkan orang.” Yang jelas motif ini mempengaruhi kita dalam satu atau lain cara setiap harinya dalam hidup kita. Ini adalah satu motif yang seharusnya kian memacu tekad untuk meningkatkan diri. Kita akan secar aotomatis menerima lebih banyak persetujuan apabila membebaskan diri dari sifat-sifat yang tidak disukai publik dan mengembangkan sifat-sifat yang disukai publik. 3. Hasrat untuk merasa aman. Salah satu dari sumber kecemasan umum orang kebanyakan adalah kekhawatiran terhadap rasa tak aman. Kita melakukan terhadap rasa tak aman. Kita melakukan segala jenis cara untuk membuat hati kita lebih aman, menjauhkan diri dari kemungkinan bahaya. Kita melengkapi gembok pada pintu, menyimpan uang di bank, bergabung ke perserikatan, dan sebagai satu bangsa, mempertahankan angkatan – semuanya demi perasaan yang lebih aman. Sifat yang mau siap sedia untuk membantu seseorang merasa lebih aman dalam pekerjaannya. Anda dapat mempertahankan antusiasme Anda dalam melakukan tugas berat peningkatan kepribadian dengan mengingat-ingat bahwa kepribadian yang terintegrasi dengan baik benar-benar menambah rasa aman Anda dalam berbagai hal. 4. Hasrat untuk kekuasaan Secara naluri manusia menginginkan kekuasaan apapun itu bentuknya dan hal itu diekspresikan dalam berbagai cara. Salah satunya adalah dalam upaya mendapatkan jabatan yang dianggap membawa prestise bagi dirinya. Seperti halnya kita senang memamerkan pengaruh kita, gelar kita, tingkat kesarjanaan kita, kendaraan mewah kita serta segala sesuatu yang membangkitkan perasaan berkuasa. Apabila kita tidak memiliki kekuasaan apa-apa maka kita berkhayal menjadi orang yang berkuasa dan berpengaruh. Jadi, kepribadian yang berkembang akan menambah pengaruh kita terhadap orang-orang serta akan membuka peluang promosi dan kemajuan dalam pekerjaan dan profesi sehingga menjadikan kita lebih berkuasa. Dalam upaya meningkatkan kepribadian kita siapapun orangnya akan terpuaskan, sekurang-kurangnya sebagian, dan memuasi sebagian dorongan paling berpengaruh yang dimiliki manusia. Peningkatan kepirbadian akan membuat kita lebih menarik terhadap lawan jenis, membawa ke tingkat lebih tinggi penerimaan publik, membantu dalam mencapai rasa lebih aman, dan membuka gerbagi kekuasaan yang lebih besar. • Pedataan diri, analisis atau penyusunan sisi kuat dan lemah. Memposisikan diri itu jadi prasyarat penting untuk memulai program peningkatan diri. Apa titik-titik kekuatan dan kelemahan kita, di sisi mana kita mengantisipasi kesulitan terrumit kita. Dalam hal apa saja kita berada lebih jauh dibandingkan dengan teman-teman kita dalam kepribadian. Dengan begitu secara pasti itu semua memerlukan pertolongan untuk mempelajarai data-data kepribadian Anda. Tingkat akurasi dari pendataan kepribadian bergantung pada akurasi dan kejujuran yang dilakukan pada saat mengisi tes dan skala ini. Yang terpenting adalah selalu tanyakan pada diri sendiri, adakah kelemahan-kelemahan lain yang harus diperbaiki, kelemahan kepribadian lain yang tidak ada sebelumnya. • Rencana sistematis bagi peningkatan diri. Dengan adanya gambaran dasar titik kekuatan dan kelemahan maka apa yang harus dilakukan selanjutnya. Mestinya adalah tetap menjaga bekerjanya titik-titik superioritas dan melakukan sesuatu yang konstruktif terhadap kelemahan itu sendiri. 4. Hal-Hal yang Perlu Dihindari (bikin kepribadian buruk). Ada beberapa hal yang perlu dihindari untuk menjauhkan diri dari kepribadian yang buruk. Salah satu yang terpenting adalah selalu dalam kondisi positif atau lebih dikenal dengan berpositif thinking (kebalikan dari negative thinking). Di sinilah sebenarnya energi positif (kebaikan) akan dimulai. Dengan begitu perilaku dan kepribadian kita akan tergambar baik sesuai dengan energi positif yang kita keluarkan. Dalam kehidupan manusia ada dua penyakit besar yang sangat berbahaya yaitu sakit pikiran dan sakit hati. Kedua penyakit ini akan dengan mudah membenamkan seseorang dalam keterpurukan yang tiada ujung, orang akan statis dan cenderung tidak menghargai dirinya sendiri, apalagi orang lain dan lingkungan. Untuk sebagian besar dari kita, berpikir negatif mungkin sudah menjadi bagian dari diri. Ketika hal-hal tidak sesuai rencana, kita dengan mudah merasa depresi dan tidak bisa melihat sisi baik dari kejadian tersebut. Berpikiran negatif tidak membawa kemana-mana, kecuali membuat perasaan tambah buruk, yang lalu akan berakibat performa kita mengecewakan. Hal ini bisa menjadi lingkaran yang tidak berujung. Ada beberapa saran teknik praktis untuk mencegah dan mengatasi pikiran negatif yang adalah sebagai berikut: 1. Memikirkan masa lalu atau masa depan adalah hal yang sering membuat kita cemas. Jarang sekali kita panik karena kejadian masa sekarang. Jika Anda menemukan pikiran anda terkungkung dalam apa yang telah terjadi atau apa yang belum terjadi, ingatlah bahwa hanya masa kini yang dapat kita kontrol. 2. Katakan hal positif pada diri sendiri. Ya, katakan pada diri Anda bahwa Anda kuat, Anda mampu. Ucapkan hal tersebut terus-menerus, kapanpun. Terutama, mulailah hari dengan mengatakan hal positif tentang diri sendiri dan hari itu, tidak peduli jika hari itu anda harus mengambil keputusan sulit ataupun anda tidak mempercayai apa yang telah anda katakan pada diri sendiri. 3. Percaya pada kekuatan pikiran positif. Jika anda berpikir positif, hal-hal positif akan datang dan kesulitan-kesulitan akan terasa lebih ringan. Sebaliknya, jika anda berpikiran negatif, hal-hal negatif akan menimpa anda. Hal ini adalah hukum universal, seperti layaknya hukum gravitasi atau pertukaran energi. Tidak akan mudah untuk mengubah pola pikir anda, namun usahanya sebanding dengan hasil yang bisa anda petik. 4. Jangan berdiam diri. Telusuri apa yang membuat anda berpikiran negatif, perbaiki, dan kembali maju. Jika hal tersebut tidak bisa diperbaiki lagi, berhenti mengeluh dan menyesal karena hal itu hanya akan menghabiskan waktu dan energi anda, juga membuat anda merasa tambah buruk. Terimalah apa yang telah terjadi, petik hikmah/pelajaran dari hal tersebut, dan kembali maju. 5. Fokus pada hal-hal positif. Ketika kita sedang sedang berpikiran negatif, seringkali kita lupa akan apa yang kita miliki dan lebih berfokus pada apa yang tidak kita miliki. Buatlah sebuah jurnal rasa syukur. Tidak masalah waktunya, tiap hari tulislah lima enam hal positif yang terjadi pada hari tersebut. Hal positif itu bisa berupa hal-hal besar ataupun sekadar hal-hal kecil seperti ‘hari ini cerah’ atau ‘makan sore hari ini menakjubkan’. Selama anda tetap konsisten melakukan kegiatan ini, hal ini mampu mengubah pemikiran negatif anda menjadi suatu pemikiran positif. Dan ketika anda mulai merasa berpikiran negatif, baca kembali jurnal tersebut. 6. Bergeraklah. Berolahraga melepaskan endorphin yang mampu membuat perasaaan anda menjadi lebih baik. Apakah itu sekadar berjalan mengelilingi blok ataupun berlari sepuluh kilometer, aktifitas fisik akan membuat diri kita merasa lebih baik. Ketika anda merasa down, aktifitas olahraga lima belas menit dapat membuat anda merasa lebih baik. 7. Hadapi rasa takutmu. Perasaan negatif muncul dari rasa takut, makin takut anda akan hidup, makin banyak pikiran negatif dalam diri anda. Jika Anda takut akan sesuatu, lakukan sesuatu itu. Rasa takut adalah bagian dari hidup namun kita memiliki pilihan untuk tidak membiarkan rasa takut menghentikan kita. 8. Coba hal-hal baru. Mencoba hal-hal baru juga dapat meningkatkan rasa percaya diri. Dengan mengatakan ya pada kehidupan anda membuka lebih banyak kesempatan untuk bertumbuh. Jauhi pikiran ‘ya, tapi…’. Pengalaman baru, kecil atau besar, membuat hidup terasa lebih menyenangkan dan berguna. 9. Ubah cara pandang. Ketika sesuatu tidak berjalan dengan baik, cari cara untuk melihat hal tersebut dari sudut pandang yang lebih positif. Dalam setiap tantangan terdapat keuntungan, dalam setiap keuntungan terdapat tantangan. Berikut beberapa pegangan singkat agar hidup dan kehidupan kita tetap selalu bermakna: - Perhiasan yang terindah adalah kerendahan hati - Kasih yang teruji adalah kesetiaan - Kekayaan yang terbesar adalah kebijaksanaan - Harta yang terbaik adalah kejujuran - Senjata yang terkuat adalah kesabaran 5. Lagi-Lagi Penampilan…tips meningkatkannya. Keserasian busa dan penampilan umum merupakan di antara faktor-faktor paling penting dalam penciptaan kesan kepada orang lain. Dunia menilai kita lebih dan lebih kepada penampilan luar. Dalam kondisi apaun, kesan pertama dan yang sering paling bertahan lama, dimunculkan oleh penampilan kita. Sebuah fakta bahwa orang berpenampilan busana secara serasi menciptakan kesan awal yang lebih baik daripada orang yang berbusana acak-acakan. Berikut beberapa tips untuk meningkatkannya: • Mandilah setiap hari, jangan sampai tidak mandi kecuali dalam kondisi sakit atau dengan alasan kesehatan. • Tampakkan wajah selalu rapi dan bersih dengan mencukur jenggot sesering mungkin. • Pakailah selalu parfum atau deodorant setelah mandi untuk menyegarkan penampilan. • Pastikan pakaian yang kita pakai sudah bersih dan rapi disetrika. • Jaga agar dasi yang kita pakai tetap bersih, bebas kerutan, terikat rapi, lurus sesuai dengan krah baju dan match dengan pakaina yang kita kenakan. • Semir sepatu Anda secara teratur. • Potong rambut Anda dan keramas kira-kira setiap sepuluh hari. Gunakan sisir yang bersih dan taru di tempat yang nyaman. • Jaga agar kuku-kuku jari Anda tetap bersih dan potong rapi dengan ukuran panjang yang sesuai. • Gunakan busana yang sesuai dengan kondisi (waktu ataupun tempat). • Sekurang-kurangnya gosoklah gigi 2 kali setiap hari. 6. PD: Percaya Diri dalam Segala situasi dan Kondisi… Salah satu sikap dalam rangka meningkatkan kepribadian adalah kepercayaan diri (self confidence). Bahkan kepercayaan diri seseorang mutlak diperlukan bagi bangunan kepribadian pada umumnya. Lawan dari percaya diri (self confidence) ini adalah rasa rendah diri (inferior). Seseorang yang masih lemah dalam kepercayaan diri akan mempengaruhi kepribadian dirinya. Namun bukan berarti kepercayaan diri itu sebuah harga mati. Percaya diri bisa diupayakan dengan berbagai langkah teknis-teknis. Jadi, kenapa orang terlihat tampil dengan percaya diri di panggung katakanlah, tentunya sebuah pemandangan yang tidak dihasilkan hanya dengan begitu saja tanpa sebuah persiapan-persiapan. Termasuk juga kenapa Anda bisa berbicara dengan runtut dan cantik di hadapan orang lain ataupun khalayak, pastilah diperlukan satu pengkondisian secara matang. Karena bagaiamana mungkin seorang polisi akan bisa membidik target operasinya kalau ia tidak memiliki senjata atau amunisi. Performa diri yang baik secara otomatis akan menumbuhkan kepercayaan diri yang baik pula. Karena ketika kita tampil di hadapan orang yang paling dilihat pertama kali adalah penampilan kita. Penampilan (bisa jadi) merupakan kunci utama dalam menanamkan opini (pandangan) orang-orang terhadap kita. Itulah kenapa orang yang tampil rapi di depan panggung akan lebih diperhitungkan secara pengaruh dibandingkan dengan orang yang tampil apa adanya atau acak-acakan. Berikut langkah-langkah teknis pengkondisian dalam rangka peningkatan kepercayaan diri. • Carilah fakta tentang diri Anda kepada seorang pakar, setinggi apa daya intelegensi (IQ) kita dan sejauh mana prosentase mentalitas yang ada dalam diri Anda sebenarnya. • Tekunlah belajar dan berlatih. Membiasakan diri untuk mengaplikasikan apa yang kita pelajari dengan berbagai cara seperti simulasi dan sebagainya. • Apabila Anda merasa inferior karena orang-orang lebih tampan atau lebih cantik di banding Anda, pertama-tama lihatlah seberapa banyak Anda dapat meningkatkan penampilan Anda. Cobalah selalu untuk mengembangka diri dalam bidang lain sebagai kompensasi. Tingkatkan kemampuan berbicara Anda, keterampilan Anda dalam hal lain seperti pertandingan, kecerdikan Anda atau sikap menyenangkan Anda. Anda mungkin akan selangkah lebih maju dalam jang panjang daripada orang-orang yang secara alami cantik atau tampan yang mencoba mengandalkan ketampanan atau kecantikannya belaka. • Jangan risaukan keadaan diri Anda saat ini hanya karena melihat teman-teman Anda "lebih baik" dibanding Anda. Karena itu hanya akan membuat pertahanan diri Anda lemah. Percaya diri tidaklah musti didukung oleh background pendidikan formal yang tinggi. Banyak dari orang-orang berpendidikan terbaik pada jaman kita ini tidak pernah menyelesaikan SMU atau tidak lulus dalam menempuh jenjang S1-nya. • Apabila Anda merasa inferior karena keluarga Anda biasa-biasa saja dan tak ada seorang pun yang diperhitungkan di dunia ini, ingat-ingatlah bahwa sekarang, tidak seperti sebelumnya, dunia menilai seseorang berdasarkan nilai-nilai standarnya sendiri, ambisi-ambisinya sendiri, dan prestasi-prestasinya sendiri. Jadi, jangan sampai membiarkan perasaan-perasaan inferior Anda menguasai diri Anda. Mereka hanya akan membuat Anda tidak bahagia. Gunakan mereka sebagai motif – sebagai batu pijakan untuk peningkatan diri. Bukankah lebih baik mengambil sisi dari perasaan inferior Anda yang terbesar dan mengubahnya menjadi sisi yang paling kuat dalam kepribadian Anda? ~~~///\\~~~ https://wirabos.blogspot.com/2019/01/humoris-of-course.html

Komentar

Postingan Populer