Kiat-kiat Melanggengkan Persahabatan

Mendengar kata persahabatan tentu ingatan kita kembali kepada teman terdekat kita. Dia yang selalu menemani kita dalam banyak aktivitas dan kegiatan kita. Bisa jadi dia teman di sekolah, atau bisa juga teman kita di organisasi. Mesti ada satu kesamaan yang membuat persahabatan itu terjadi. Lalu kenapa kita memilih dia untuk kita jadikan sohib/sohibah kita. Tentu ada banyak alasan bisa dikemukakan kenapa mesti memilih dia menjadi sahabat. Pertama mungkin ada kesamaan sifat, kedekatan tempat, kesamaan tujuan, atau anda menaruh kekaguman kepadanya meski anda berbeda sifat. Dalam memilih sahabat seharusnya kita perlu berhati-hati, jangan sampai “ sesal dulu pendapatan,sesal kemudian tak berguna” asal comot tanpa tahu latar belakangnya. Perlulah kiranya anda membuat suatu criteria sebelum menentukan seseorang itu akan dijadikan sahabat. Dia adalah cerminan diri anda. Karenanya ketika anda sampai salah dalam menjatuhkan pilihan, yang terkena dampaknya adalah anda. Bagaimana anda seenaknya memilih orang untuk dijadikan sohib, padahal hampir hampir dia sangat mengetahui diri anda sepenuhnya. Apakah anda tidak khawatir akan terjadi dampak buruk bagi anda? Ingatlah! Untuk tahu banyak mengenai diri anda, tidak perlu mengundang anda untuk wawancara secara langsung, cukup hanya mengundang sohib anda itu, segalanya akan diketahui. Sudahkah anda menyadarinya ? Dalam alam serba ada ini setiap orang harus selalu waspada. Kisah-kisah memilukan kerap terjadi. Banyak diantaranya disebabkan karena factor kedekatan. Oleh karenanya, kedekatan yang dibangun haruslah tetap dalam kerangka mengikuti rambu-rambu norma agama. Tetap menjaga kehormatan diri, sehingga akan tercipta hubungan yang baik dan tidak akan membuat satu pihak dirugikan. Berhati-hati adalah langkah antisipatif and kudu dilakukan oleh mereka yang menjalani hubungan persahabatan. Banyak rahasia pribadi yang tetap harus ditutup rapat, kecuali kepada ahlinya, misalnya saja kepada psikolog / psikiater maupun ahli agama. Apakah anda mengira perjalanan persahabatan akan berjalan mulus tanpa kendala? Ingatlah, tak ada suatu kebaikanpun yang lepas dari rasa dengki makhluk berlabel setan. Setan selalu berupaya agar tujuan mulia dari sebuah persahabatan tidak pernah maujud. Dia selalu mencari cara dan jalan untuk menghancurkan kebaikan dengan menjerumuskan manusia melalui tipu dayanya. Kadang tipu daya itu tidak tampak jelas, dengan memasukkan keraguan niat dalam persahabatan itu. Jika ia tidak bisa memasuki melalui arah depan ia akan masuk lewat belakang,atas,maupun bawah. Maka waspadalah terhadap tipu daya mereka. Siapapun tentu menginginkan sebuah persahabatan akan berjalan langgeng. Lalu bagaimana agar persahabatan akan bisa langgeng, berikut kiat-kiat yang mungkin dapat membantu anda. 1. Berkata, berbuat, dan bertindak dengan penuh penghormatan kepada sohib, akan lebih mampu memberi kesan mendalam, tidak terkesan sembrono. Ini akan dapat meningkatkan kedekatan. 2. Mengetahui apa yang disukai dan tidak disukai oleh sohib Anda tentu ingin memberikan apa yang terbaik untuk sohib anda. Maka anda perlu mencari tahu mengenai kesenangannya. Hindarilah apa yang membuatnya bermuka masam karena anda telah melakukan sesuatu yang tidak disukainya. 3. Jadilah orang yang dapat dipercaya. Jika mereka menitipkan amanat kepada anda, berupa materi atau rahasia, anda harus benar-benar dapat menjaganya. Anda adalah orang yang dapat dipercaya oleh mereka. 4. Jangan mudah mengeluh kepada mereka, kecuali mereka menawarkan untuk membantu anda. Jangan-jangan mereka juga sedang mengalami kesulitan. Ingat, pada dasarnya orang tidak suka mendengar keluhan. 5. Cobalah membantu kesulitan mereka sesuai dengan kemampuan anda. 6. Jangan pernah membuka keburukan mereka kepada orang lain. 7. Berikan motivasi disaat mereka sedang mengalami kemunduran. 8. Jika tejadi konflik segera selesaikan dengan cara terbaik. Anda harus lebih mengalah selama hal tersebut bukan menyangkut keyakinan anda. Itulah beberapa kiat yang dapat kita lakukan agar persahabatan yang kita lakukan dapat langgeng. Tentu.